Bersyukur itu Perlu (Cerpen karya Yeyen)

Assalamualaikum Wr.Wb

Selamat pagi para pembaca blog yang budiman, ini adalah cerita pertama yang aku tulis bulan ini. Sudah lama tidak menulis cerita lagi sejak terakhir aku memposting cerita tentang temanku di blog milikku www.yeyenovita.wordpress.com. Dalam artikel ini aku akan menceritakan kepada kalian tentang bersyukur. Semoga dengan artikel ini, kalian dapat termotivasi untuk meningkatkan rasa syukur kalian kepada Allah SWT.

Banyak  orang selalu mempermasalahkan hidupnya, merasa kurang dengan apa yang mereka punya. Menurut mereka, bentuk tubuhnya adalah musibah, sedikitnya harta miliknya adalah masalah dan  kesengsaraannya adalah bencana. Banyak orang selalu merasa kurang dengan apa yang mereka miliki, iri dengan apa yang dimiliki orang dan ingin mendapatkan hal–hal yang lebih baik dari miliknya sekarang. Sebagai seorang muslim bagaimana menurut kalian tentang hal itu?apakah kalian juga termasuk didalamnya?. Aku akan bercerita kepada kalian tentang pengalaman besar yang kujalani tahun ini. Dan aku akan berbagi ilmu kepada kalian perihal perbedaan antara kesenangan dan kebagiaan.

3 tahun yang lalu, aku mendapat kabar gembira bahwa aku diterima di salah satu Sekolah Menengah Atas favorit di kotaku. Waktu itu yang terpikir di benakku adalah keyakinan bahwa aku akan dapat dengan mudah melanjutkan pendidikanku di perguruan tinggi favorit juga melalui sekolahku sekarang, karena kebanyakan kakak kelasku juga begitu. Dan 3 tahun itu berjalan dengan lancar, nilaiku memang turun naik tapi tak begitu signifikan. Beberapa bulan terakhir sebelum masa pendidikan di sekolah menengah atasku usai, guruku selalu mengatakan bahwa aku harus belajar lebih giat lagi untuk bisa menghadapi ujian masuk perguruan tinggi atau yang sering disebut SBMPTN. Waktu itu aku ingin sekali bisa melanjutkan pendidikanku di universitas favorit dan mengambil program pendidikan kedokteran. Namun, semua harapanku musnah saat ibuku berkata bahwa beliau tidak akan sanggup membiayai kuliahku jika aku mengambil program studi itu. Rasa kecewa  terus menghantuiku, saat itu aku benar-benar sedih, ibuku ingin aku bersekolah di salah satu sekolah ikatan dinas ternama di jakarta. Setelahnya aku mulai menyadari bahwa memang tak mungkin ibu bisa membiayai sekolahku jika aku mengambil kedokteran, seiring berjalannya waktu aku mulai mencoba mengagumi sekolah pilihan ibu. Hingga waktu penerimaan mahasiswa baru tiba, aku sudah siap untuk berperang menembus ribuan pesaing di sekolah pilihan ibu. Ada 3 tahap untuk dapat masuk ke sekolah favorit itu, tahap 1 aku dapat menembusnya dan pada akhirnya aku gagal menembus tahap ke 2. Ibuku sedih akupun juga, saat itu rasa iri melihat teman-teman yang sudah diterima di universitas yang mereka inginkan malah menjadi mata pisau untuk diriku, kebahagiaan mereka adalah perihku. Karena saat itu aku masih menjadi seorang lulusan SMA yang terlunta-lunta untuk melanjutkan pendidikan. Sejak saat itu, aku terus belajar untuk bisa memasuki universitas negeri terbaik di indonesia, aku mendaftar hampir di semua universitas. Bapak selalu menemaniku tes kesana kemari dan berpindah-pindah kota.  Hingga pada akhirnya aku diterima di perguruan tinggi negeri islam di Salatiga. Awalnya aku tidak terlalu suka disini. Terkadang dalam pikiranku bertanya-tanya. Kenapa aku harus disini saat teman-temanku diterima di perguruan tinggi favorit?kenapa, kenapa dan kenapa, begitulah yang selalu terpikir. Dan saat ini, pikiran itu terhenti, aku merasa Allah menunjukkan jalan padaku. Disegala ceritaku itu, ada sesuatu yang besar yang Allah rencanakan untukku. Aku yakin dan percaya pada Allah. Begitulah ceritaku dulu, aku hanya ingin memberitahu kalian bahwa kesenangan dan kebahagiaan bukanlah hal yang sama.

Kesenangan adalah perasaan yang bersifat sementara, seperti kisahku, pada awalnya aku senang diterima di sekolah menengah atas favorit di kotaku, dan pada akhirnya rasa itu hilang saat aku tak bisa melanjutkan pendidikanku di perguruan tinggi favorit yang aku inginkan. Berbeda dengan kebahagiaan, bahagia itu bersifat abadi. Bagaimana cara merasakannya?. Bersyukur adalah kunci jawabnnya. Rasulullah mengatakan, “ketahuilah, sesungguhnya didalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh manusia. Tapi sebaliknya, jika daging itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuh manusia. Segumpal daging tersebut bernama hati” (HR.Bukhari Muslim). Hati kita adalah tempat dimana kita merasakan kehidupan, memutuskan perbuatan dan merubah kehidupan kita. Yakinlah dalam hatimu bahwa Allah selalu bersama, membimbing dan melindungi kita. Dengan yakinmu dalam hati aku yakin kamu akan bahagia.

Sebelum menyalahkan takdir, mari kita koreksi diri kita. Pernahkah kita meluangkan waktu untuk berdoa dan mengucap syukur?pernahkah kita menyempatkan diri untuk ruku’ dan sujud kepada Allah?. Allah maha mengetahui sedang kita tidak, Allah maha penyayang dan tak akan mungkin Allah membuat hidup hambanya sengsara. Bersyukur itu perlu dan sangat penting. Bagimana caranya?. Semua orang punya kenikmatannya sendiri dan selalu ada cara untuk bersyukur. Jika dberi kekuasaan bersyukurlah dengan membuat kebijakan yang menciptakan kesejahteraan. Jika diberi harta lebih, bersyukurlah dengan menggunakannya sebagian untuk berzakat dan sedekah. Jika diberi ilmu, bersyukurlah dengan mengamalkannya untuk kemajuan agama, bangsa dan negara. Jika diberi kesehatan bersyukurlah dengan menggunakannya dalam kebaikan. Bersyukurlah terhadap apa yang kamu miliki, dengan bersyukur kamu akan merasakan kebahagiaan yang sebenar-benarnya, karena dalam hatimu sudah tertanam keyakinan terhadap Allah yang telah mengatur hidup.Jadilah orang yang dapat merasakan kebahagiaan bukan hanya kesenangan yang bersifat sementara. Marilah berubah menjadi lebih baik dengan bersyukur.

Selamat pagi, selamat beraktivitas, semoga membantu

Wassalamualaikum Wr.Wb