9 bulan 10 hari aku mengenalmu sayang.Entah, bagaimana dan kapan kita bertemu, aku sudah lupa. Lupa karena ada hal yang lebih indah dari kenangan waktu kita pertama bertemu.Berawal dari ketidakkenalan menjadi kedekatan, keasingan menjadi kebiasaan bahkan kebosanan menjadi kesenangan. Waktu berjalan secepat kilat. 1 hari terasa 1 jam, 1 jam terasa 1 menit, 1 menit terasa 1 detik dan 1 detik menghasilkan puluhan ribu untukmu sayang. Bagaimana kabarmu disana?, disana bersama seseorang yang mungkin telah menggantikan posisiku dihatimu. Apa kau telah melupakan aku?, atau mungkin kau masih berdiri dan menungguku?. Kadang aku juga memikirkanmu, memikirkan wajahmu yang tampan bak Arjuna di cerita Ramayana . Apa kau rindu padaku? kalau kau bertanya hal yang sama, pasti aku akan mengatakan “aku sangat merindukanmu”. 9 bulan 10 hari itu waktu yang sangat berharga dalam hidupku sayang. Tak akan ada orang yang dapat menggantikan waktu itu. Hanya kau dan aku yang tahu tentang semua ini. Engkau bukanlah orang yang keren dengan segala harta yang melimpah, bukan pula karena baju dan sepatu yang kau pakai, tapi kau menjadi sangat keren dengan kesederhanaan yang kau punya. Andaikan saat ini kau masih bersamaku, ku akan mengutarakan betapa kerennya dirimu didepan mataku. Walau kau tak pernah mengatakan padaku tentang perasaanmu, tapi aku tahu kau menyukaiku. Perhatian, kasih, waktu dan segalanya yang kau berikan padaku, membuka mata hatiku untuk dapat melihat betapa dalamnya muara asmaramu untukku. Hanya saja aku terlalu malu untuk bertanya padamu. Namun, semua telah berubah, berubah menjadi suatu kenangan yang mungkin tak pernah bisa terulang kembali. Hanya Tuhan yang dapat memutuskan, akankah aku dan kamu akan bertemu, bertemu dengan perasaan yang berbeda atau mungkin masih sama seperti pertama kau mencintaiku. Ku tak pernah tahu sejak kapan rasa ini ada, tapi aku tidak bisa membohongi diriku”aku sangat kehilanganmu” . Sayang, Seperti yang dikatakan Sapardi Djoko Damono, Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu, Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada, Akankah kau mengijinkannya?menginjinkan aku untuk selalu mencintaimu, sebelum aku benar-benar merelakanmu dengan seorang wanita pilihanmu. Hari ini aku melihat kau bersama wanita cantik disuatu tempat. Entah itu pacarmu atau temanmu, aku tak tahu. Rasanya aku ingin menjerit keras ditepi jurang lalu terjun kebawahnya. Sakit hati? pasti. Otak dan hatiku beradu argumen. Aku tak tahu dengan cara apa aku harus menuangkan perasaanku. Mati? itu bukanlah jalan terbaik. Mungkin ada setetes zat yang berusaha bereaksi melawan fikiran negatif di belahan otak kananku, sehinggga aku tak berfikir untuk mengakhiri hidupku seperti yang dilakukan orang yang patah hati. Saat ini yang aku butuhkan hanya ketenangan dan kesunyian untuk melupakan kenangan yang kita lewati bersama. Hanya satu yang harus kupercaya bahwa sejauh apapun kita berpisah, jika ditakdirkan untuk bersama kita akan bersatu, itu janji Tuhan. Mengenalmu adalah sebuah keindahan dan bersamamu adalah harapanku. Selamat malam sayang, semoga kau baik-baik saja disana.
untukmu yang ku rindukan